Strategi Pelaksanaan Keperawatan Jiwa : Defisit Perawatan Diri - DPD

STRATEGI PELAKSANAAN : DEFISIT PERAWATAN DIRI - DPD

  1. MASALAH UTAMA : DEFISIT PERAWATAN DIRI
    1. Tindakan keperawatan pada klien
      1. KONDISI KLIEN
      2. Klien terlihat kotor, rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki, bau, kuku panjang dan hitam,. Pakaian kotor, tidak bercukur, bab/ bak disembarang tempat.
      3. DIAGNOSA PERAWATAN
      4. Defisit Perawatan Diri
      5. TUJUAN KHUSUS / SP 1
        1. Klien apat membina hubungan saling percaya
        2. Mengidentifikasi kebutuhan kebersihan diri
        3. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
        4. Menjelaskan peralatan ang digunakan untuk menjaga kebersihan
        5. Memasukkan kedalam jadual kegiatan
      6. TINDAKAN PERAWATAN
        1. Bina hubungan saling percaya
        2. Identifikasi kebutuhan kebersihan diri
        3. Jelaskan pentingnya kebersihan diri
        4. Jelaskan peralatan ang digunakan untuk menjaga kebersihan
        5. Masukkan kedalam jadwal kegiatan


      SP1 Pasien: Mendiskusikan pentingnya kebersihan diri, cara-cara merawat diri dan melatih pasien tentang cara-cara perawatan kebersihan diri

      Strategi Pelaksanaan 1
      ORIENTASI

      “Selamat pagi, kenalkan saya perawat Rio”
      ”Namanya siapa, senang dipanggil siapa?”
      ”Saya Mahasiswa STIKES Cendekia Utama Kudus, saya yang akan merawat T?”
      “Dari tadi suster lihat T menggaruk - garuk badannya, gatal ya?”
      ” Bagaimana kalau kita bicara tentang kebersihan diri ? ”
      ” Berapa lama kita berbicara ?. 20 menit ya...?. Mau dimana...?. disini aja ya. ”


      KERJA

      “Berapa kali T mandi dalam sehari? Apakah T sudah mandi hari ini? Menurut T apa kegunaannya mandi ?Apa alasan T sehingga tidak bisa merawat diri? Menurut T apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira - kira tanda - tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa ya...?, badan gatal, mulut bau, apa lagi...? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut T yang bisa muncul ?” Betul ada kudis, kutu...dsb.

      “Apa yang T lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja T menyisir rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud atau tujuan sisiran dan berdandan?”

      (Contoh untuk pasien laki-laki)

      “Berapa kali T cukuran dalam seminggu? Kapan T cukuran terakhir? Apa gunanya cukuran? Apa alat - alat yang diperlukan?”. Iya, sebaiknya cukuran 2x perminggu, dan ada alat cukurnya?”. Nanti bisa minta ke perawat ya.

      “Berapa kali T makan sehari?

      ”Apa pula yang dilakukan setelah makan?” Betul, kita harus sikat gigi setelah makan.”

      “Di mana biasanya T berak/kencing? Bagaimana membersihkannya?”. Iya, kita kencing dan berak harus di WC, Nach, itu WC di ruangan ini, lalu jangan lupa membersihkan pakai air dan sabun”.

      “Menurut T kalau mandi itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi apa yang perlu kita persiapkan? Benar sekali. T perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sikat gigi, shampo dan sabun serta sisir”.

      ”Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, suster akan membimbing T melakukannya. Sekarang T siram seluruh tubuh T termasuk rambut lalu ambil shampoo gosokkan pada kepala T sampai berbusa lalu bilas sampai bersih. Bagus sekali. Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol. Giginya disikat mulai dari arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi T mulai dari depan sampai belakang. Bagus, lalu kumur - kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh T sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. T bagus sekali melakukannya. Selanjutnya T pakai baju dan sisir rambutnya dengan baik.”


      TERMINASI

      “Bagaimana perasaan T setelah mandi dan mengganti pakaian ? Coba T sebutkan lagi apa saja cara - cara mandi yang baik yang sudah T lakukan tadi ?”. ”Bagaimana perasaan T setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya kebersihan diri tadi ? Sekarang coba Tina ulangi lagi tanda - tanda bersih dan rapi”

      ”Bagus sekali mau berapa kali T mandi dan sikat gigi...?dua kali pagi dan sore, Mari...kita masukkan dalam jadwal aktivitas harian. Nach, lakukan ya T, dan beri tanda kalau sudah dilakukan Seperti M ( mandiri ) kalau dilakukan tanpa disuruh, B ( bantuan ) kalau diingatkan baru dilakukan dan T ( tidak ) tidak melakukani? Baik besok lagi kita latihan berdandan. Oke?” Pagi - pagi sehabis makan.



      SP 2 Pasien : Percakapan saat melatih pasien laki - laki berdandan:

      1. Berpakaian
      2. Menyisir rambut
      3. Bercukur

      Strategi Pelaksanaan 2
      ORIENTASI

      “Selamat pagi Pak T?
      “Bagaimana perasaan bpk hari ini? Bagaimana mandinya?”sudah dilakukan? Sudah ditandai di jadwal hariannya?
      “Hari ini kita akan latihan berdandan, mau dimana latihannya. Bagaimana kalau di ruang tamu? lebih kurang setengah jam”.


      KERJA

      “Apa yang T lakukan setelah selesai mandi ?”apa T sudah ganti baju?

      “Untuk berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering. Berganti pakaian yang bersih 2x/hari. Sekarang coba bapak ganti baju.. Ya, bagus seperti itu”.

      “Apakah T menyisir rambut ? Bagaimana cara bersisir ?”Coba kita praktekkan, lihat ke cermin, bagus…sekali!

      “Apakah T suka bercukur ?Berapa hari sekali bercukur ?” betul 2 kali perminggu

      “Tampaknya kumis dan janggut bapak sudah panjang. Mari Pak dirapikan ! Ya, Bagus !” (catatan: janggut dirapihkan bila pasien tidak memelihara janggut)


      TERMINASI

      “Bagaimana perasaan bapak setelah berdandan”.

      “Coba pak, sebutkan cara berdandan yang baik sekali lagi”..

      “Selanjutnya bapak setiap hari setelah mandi berdandan dan pakai baju seperti tadi ya! Mari kita masukan pada jadual kegiatan harian, pagi jam berapa, lalu sore jam berap ?

      “Nanti siang kita latihan makan yang baik. Diruang makan bersama dengan pasien yang lain.



      SP 3 Pasien: Percakapan melatih berdandan untuk pasien wanita

      1. Berpakaian
      2. Menyisir rambut
      3. Berhias

      Strategi Pelaksanaan 3
      ORIENTASI

      “Selamat pagi, bagaimana perasaaan T hari ini ?Bagaimana mandinya?”Sudah di tandai dijadwal harian ?

      “Hari ini kita akan latihan berdandan supaya T tampak rapi dan cantik. Mari T kita dekat cermin dan bawa alat-alatnya( sisir, bedak, lipstik )


      KERJA

      “ Sudah diganti tadi pakaianya sehabis mandi ? Bagus….! Nach…sekarang disisir rambutnya yang rapi, bagus…! Apakah T biasa pakai bedak?” coba dibedakin mukanyaT, yang rata dan tipis. Bagus sekali.” “ T, punya lipstik mari dioles tipis. Nach…coba lihat dikaca!


      TERMINASI

      “Bagaimana perasaan T belajar berdandan”

      “T jadi tampak segar dan cantik, mari masukkan dalam jadualnya. Kegiatan harian, sama jamnya dengan mandi. Nanti siang kita latihan makan yang baik di ruang makan bersama pasien yang lain”.


      SP 4 Pasien : Percakapan melatih pasien makan secara mandiri

      1. Menjelaskan cara mempersiapkan makan
      2. Menjelaskan cara makan yang tertib
      3. Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
      4. Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik


      Strategi Pelaksanaan 4
      ORIENTASI

      “Selamat siang T,”

      ” Wow...masih rapi dech T”.

      “Siang ini kita akan latihan bagaimana cara makan yang baik. Kita latihan langsung di ruang makan ya..!”


      KERJA

      “Bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan? Dimana T makan?”

      “Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita praktekkan! “Bagus! Setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa dulu. Silakan T yang pimpin!. Bagus..

      “Mari kita makan.. saat makan kita harus menyuap makanan satu - satu dengan pelan - pelan. Ya, Ayo, sayurnya dimakanya.” . “Setelah makan kita bereskan piring, dan gelas yang kotor. Ya betul, dan kita akhiri dengan cuci tangan. Ya bagus!” Itu Suster Ani sedang bagi obat, Coba, T minta sendiri obatnya.


      TERMINASI

      “Bagaimana perasaan T setelah kita makan bersama - sama”.

      ”Apa saja yang harus kita lakukan pada saat makan, ( cuci tangan, duduk yang baik, ambil makanan, berdoa, makan yang baik, cuci piring dan gelas, lalu cuci tangan.)”

      ” Nach, coba T lakukan seperti tadi setiap makan, mau kita masukkan dalam jadwal?.Besok kita ketemu lagi untuk latihan BAB / BAK yang baik, bagaiman kalau jam 10.00 disini saja ya...!”



      SP 5 Pasien : Percakapan mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri

      1. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
      2. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
      3. Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK

      Strategi Pelaksanaan 5
      ORIENTASI

      “Selamat pagi T ? Bagaimana perasaan T hari ini ?” Baik, sudah dijalankan jadual kegiatannya?”

      “Kita akan membicarakan tentang cara berak dan kencing yang baik?

      “ Kira - kira 20 menit ya...T. dan dimana kita duduk? Baik disana dech!


      KERJA

      Untuk pasien pria:

      “Dimana biasanya pak T berak dan kencing?” . “Benar T, berak atau kencing yang baik itu di WC/kakus, kamar mandi atau tempat lain yang tertutup dan ada saluran pembuangan kotorannya. Jadi kita tidak berak / kencing di sembarang tempat ya.....”

      “Sekarang, coba T jelaskan kepada saya bagaimana cara T cebok?”

      “Sudah bagus ya T, yang perlu diingat saat T cebok adalah Tono membersihkan anus atau kemaluan dengan air yang bersih dan pastikan tidak ada tinja / air kencing yang masih tersisa di tubuh T”. “Setelah Tono selesai cebok, jangan lupa tinja / air kencing yang ada di kakus / WC dibersihkan. Caranya siram tinja / air kencing tersebut dengan air secukupnya sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di kakus / WC. Jika Tono membersihkan tinja/air kencing seperti ini, berarti Tono ikut mencegah menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran / air kencing”

      “Setelah selesai membersihan tinja/air kencing, T perlu merapihkan kembali pakaian sebelum keluar dari WC / kakus / kamar mandi. Pastikan resleting celana telah tertutup rapi , lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun.”

      Untuk pasien wanita:

      “Cara cebok yang bersih setelah T berak yaitu dengan menyiramkan air dari arah depan ke belakang. Jangan terbalik ya, …… Cara seperti ini berguna untuk mencegah masuknya kotoran / tinja yang ada di anus ke bagian kemaluan kita”

      “Setelah T selesai cebok, jangan lupa tinja / air kencing yang ada di kakus / WC dibersihkan. Caranya siram tinja / air kencing tersebut dengan air secukupnya sampai tinja / air kencing itu tidak tersisa di kakus / WC. Jika T membersihkan tinja / air kencing seperti ini, berarti T ikut mencegah menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran/ air kencing”

      “Jangan lupa merapikan kembali pakaian sebelum keluar dari WC / kakus, lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun.


      TERMINASI

      “Bagaimana perasaan T setelah kita membicarakan tentang cara berak / kencing yang baik?”

      “Coba T jelaskan ulang tentang cara BAB? BAK yang baik.” Bagus...!

      “Untuk selanjutnya T bisa melakukan cara - cara yang telah dijelaskan tadi ”.

      “ Nach...besok kita ketemu lagi, untuk melihat sudah sejauhmana T bisa melakukan jadual kegiatannya.”


      Baca Juga : Laporan Pendahuluan Isolasi Sosial - Isos

    2. Tindakan keperawatan pada keluarga
      1. Tujuan
      2. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kurang perawatan diri.
      3. Tindakan keperawatan
      4. Untuk memantau kemampuan pasien dalam melakukan cara perawatan diri yang baik maka Saudara harus melakukan tindakan kepada keluarga agar keluarga dapat meneruskan melatih pasien dan mendukung agar kemampuan pasien dalam perawatan dirinya meningkat. Tindakan yang dapat Saudara lakukan:
        1. Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien
        2. Jelaskan pentingnya perawatan diri untuk mengurangi stigma
        3. Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan oleh pasien untuk menjaga perawatan diri pasien.
        4. Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat diri pasien dan membantu mengingatkan pasien dalam merawat diri (sesuai jadual yang telah disepakati). 
        5. Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan pasien dalam merawat diri.
        6. Latih keluarga cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri

      SP1 Keluarga: Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang masalah perawatan diri dan cara merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kurang perawatan diri
      Strategi Pelaksanaan Keluarga 1
      Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini

      ORIENTASI

      “Selamat pagi Pak / Bu, saya Rio, perawat yang merawat T”

      “Apa pendapat Bapak tentang anak Bapak, T?”

      “Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang dialami T dan bantuan apa yang dapat diberikan.”

      “Berapa lama waktu Bapak / Ibu yang tersedia?, bagaimana kalau 20 menit?, mari kita duduk di kantor perawat!”


      KERJA

      “Apa saja masalah yang Bapak / Ibu rasakan dalam merawat T ?” Perawatan diri yang utama adalah kebersihan diri, berdandan, makan dan BAB / BAK.

      “Perilaku yang ditunjukkan oleh T itu dikarenakan gangguan jiwanya yang membuat pasien tidak mempunyai minat untuk mengurus diri sendiri. Baik, akan saya jelaskan ; untuk kebersihan diri, kami telah melatih T untuk mandi, keramas, gosok gigi, cukuran, ganti baju, dan potong kuku. Kami harapkan Bapak / Ibu dapat menyediakan alat - alatnya. T juga telah mempunyai jadual pelaksanaanya untuk berdandan, karena anak Bapak / Ibu perempuan, kami harapkan dimotivasi sehabis mandi untuk sisiran yang rapi, pakai bedak,dan lipstik. Untuk makan, sebaiknya makan bersama keluarga dirumah, T telah mengetahui langkah - langkahnya : Cuci tangan, ambil makanan, berdoa, makan yang rapih, cuci piring dan gelas, lalu cuci tangan. Sebaiknya makan pas jam makan obat, agar sehabis makan langsung makan obat. Dan untuk BAB? BAK, dirumah ada WC Bapak / Ibu ? Iya, T juga sudah belajar BAB / BAK yang bersih. Kalau T kurang motivasi dalam merawat diri apa yang bapak lakukan?

      Bapak juga perlu mendampinginya pada saat merawat diri sehingga dapat diketahui apakah T sudah bisa mandiri atau mengalami hambatan dalam melakukannya.”

      ”Ada yang Bapak / Ibu tanyakan?”


      TERMINASI

      Bagaimana perasaan Pak J setelah kita bercakap - cakap?”

      “Coba Pak J sebutkan lagi apa saja yang harus diperhatikan dalam membantu anak Bapak, T dalam merawat diri.”

      ” Baik nanti kalau Bapak / Ibu besuk bisa ditanyakan pada T.”

      “Dan dirumah nanti, cobalah Bapak / Ibu mendampingi dan membantu T saat membersihkan diri.”

      “Dua hari lagi kita akan ketemu dan Bapak / Ibu akan saya dampingi untuk memotivasi T dalam merawat diri.”



      SP 2 : Melatih keluarga merawat klien

      Strategi Pelaksanaan Keluarga 2
      ORIENTASI

      “Assalamualaikum Bapak / Ibu sesuai janji kita dua hari yang lalu kita sekarang ketemu lagi”

      “Bagaimana Bapak / bu, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan dua hari yang lalu?”

      “Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat tersebut ya pak?”

      “Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke T ya?”

      “Berapa lama ada waktu Bapak / Ibu?


      KERJA

      “Sekarang anggap saya adalah T, coba bapak praktekkan cara memotivasi T untuk mandi, berdandan, buang air, dan makan”

      “Bagus, betul begitu caranya”

      “Sekarang coba praktekkan cara memberikan pujian kepada T”

      “Bagus, bagaimana kalau cara memotivasi T minum obat dan melakukan kegiatan positifnya sesuai jadual?”

      “Bagus sekali, ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawat T”

      “Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada T?”

      (Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)


      TERMINASI

      “Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat T ?”

      “Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak dan ibu membesuk T”

      “Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini dan kita akan mencoba lagi cara merawat T sampai bapak dan ibu lancar melakukannya”

      “Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?”

      “Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak, bu”



      SP 3 Keluarga : Menjelaskan perawatan lanjutan kepada keluarga

      Strategi Pelaksanaan Keluarga 3
      ORIENTASI

      “Selamat pagi Bapak / Ibu hari ini, saya akan mengakhiri kunjungan saya bagaimana kalau kita bicarakan jadual T selama dirumah”

      “Bagaimana pak, bu, selama bapak dan ibu membesuk apakah sudah terus dilatih cara merawat T?”

      “Nah sekarang mari kita bicarakan jadual di rumah tersebut disini saja?”

      “Berapa lama bapak dan ibu punya waktu.?”


      KERJA

      “Pak,Bu, ini jadual kegiatan T, coba perhatikan apakah dapat dilaksanakan?

      “ Pak / Bu, jadual yang telah dibuat tolong dilanjutkan di rumah, baik jadual aktivitas maupun jadual minum obatnya”

      “Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh anak ibu dan bapak selama di rumah. Kalau misalnya T menolak terus menerus untuk makan, minum, dan mandi serta menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain,

      Selanjutnya suster S yang akan membantu memantau perkembangan T selama di rumah”


      TERMINASI

      “ Bagaimana Pak / Bu, ada yang belun jelas ?. Ini jadwal harian T untuk dibawa pulang.” Dan ini surat rujukan untuk perawat K di puskesmas Aminogondo.”

      “ Jangan lupa kontrol ke Puskesmas sebelum obat habis, atau ada gejala - gejala yang tampak.”



Strategi Pelaksanaan Keperawatan Jiwa Defisit Perawatan Diri SP Defisit Perawatan Diri DPD
Strategi Pelaksanaan Defisit Perawatan Diri




Baca juga : Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri - DPD

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Strategi Pelaksanaan Keperawatan Jiwa : Defisit Perawatan Diri - DPD"

Post a Comment